Menurut kamu Processor (anggaplah core i7) dibandingkan dengan Otak Manusia lebih hebat mana seh??
langsung aja cekidot:

- Jika kita telaah lebih lanjut maka ada satu perbedaan mendasar antara otak dan processor, yaitu processor tidak mampu mendeteksi yang terkait dengan masalah : rasa, bau, perasaan/emosi, hati nurani, jiwa, roh dan nyawa serta "iman dan percaya". Sedangkan "otak" memilikinya.

- Coba kita uji dengan ini : "Apakah pizza berasa sama dengan indomie goreng ?" Maka kita akan diminta untuk memberikan data - data lengkap/detil baru bisa dibuat konklusinya oleh processor. Tetapi jika yang diuji adalah manusia yang lidahnya normal, maka dengan segera akan kita dapatkan jawaban yang pasti, meskipun jawabannya tidak sama untuk orang/responden lain, tetapi ketepatan jawaban mudah dan cepat didapat.

- Uji lainnya : "Apakah yang sedang Anda pikirkan saat ini?". Tentu processor akan bertanya detilnya, kalau itu terjadi sama saja kita yang pecahkan persoalan itu. Tetapi kalau pertanyaan itu kita ajukan kepada orang lain / responden, maka segera akan didapatkan jawaban; meskipun jawaban yang diberikan tidak benar 100%, tetapi
kita bisa menjudge mana jawaban jujur atau tidak berdasarkan kedekatan penanya dengan responden.
- Jika kita kaitkan dengan hati nurani, religi, norma yang berlaku, maka processor tak mampu mendeteksi secara akurat, jikapun bisa butuh waktu yang lama untuk akses mendapatkan data pendukung. Sedangkan kalau responden adalah orang/manusia normal tentu jawaban singkat, padat yang sarat dengan makna ataupun panjang lebar dan boros kata - kata yang tak jelas arahnya.

- Keputusan/konklusi yang diambil processor tidak memperhatikan rasa/karsa/visi/misi/norma yang berlaku / layak tidaknya dsb., karena processor bekerja berdasarkan program - program yang telah disetting sesuai peruntukannya; di lain pihak otak manusia secara akurat dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan tatanan nilai yang berlaku di masyarakat.

- Kebenaran konklusi yang diberikan oleh processor / komputer hanya berdasarkan "logos" tanpa mengkomparasikan dengan aspek lain yang tidak kasat mata, tetapi sangat berpengaruh.
- Jika dikaitkan dengan proses berpikir antologi, maka biasanya komputer menjudge "tidak relevan atau undmatching", nah kalau sudah begini, mana yang lebih unggul ? Kan tetap otak kita, jadi komparasinya tetap unggul manusia dengan "otaknya".

- Memang kadangkala processor lebih konsisten dalam membuat keputusan daripada kita, tetapi sekali lagi dalam pelaksanaannya tetap manusia yang pegang kendali.
- Filsafat yang bisa diambil dalam kasus ini adalah : "janganlah kita diperbudak oleh komputer, yang notabenenya adalah hasil buatan manusia".

- dari segi sains teknologi komputer diciptakan oleh manusia, apakah komputer bisa beroperasi sendiri tanpa operator?
dari segi agama manusia lebih mulia dibnading dengan makhluk manapun. karena ia bisa berpikir dengan otaknya untuk menentukan mana yang salah dan benar.
jadi tetap ajach otak manusia nomor 1 dibandingkan komputer.

"Seperti kata manusia" Allah adalah tuhannya
jadi jelas tuhannya lebih dari segala-galanya. mau digimana'in tergantung yang menciptakannya.
contoh manusia sama yang menciptakannya lagi diberi virus dgn adanya bencana apakah manusia bisa menolaknya, tentu tidak cuma bisa berdoa agar allah tidak murka dengan menyuruh yang diciptaknnya membuat virus (bencana) begitu juga dengan komputer kalau kita injak processornya ga akan jalan. alias Dead


- otak manusia dapat bekerja dalam pemikiran logis analitis, abstrak, asosiasi, memori, perasaan, ketangkasan, dan semuanya saling hubung-terhubung. kalau prosesor komputer, inputnya harus dari luar (si pemakai komputer), kalau otak bisa autoinput (input dari diri sendiri).
pengembangan AI saat ini baru tahap meniru salah satu fungsi otak manusia kok, fungsi pemikiran logis analitis. jadi masih kalah jauh.

- Masalah kemampuan...? Idealisme para perancang komputer memang ingin meniru otak manusia, meskipun sejarahnya diawali dari sekedar mesin hitung mekanik. Perkembangan sampai saat ini masih jauuuuh sekali dari kemampuan otak manusia. Komputer belum bisa mempunyai IDE sendiri (intuisi) dan SENSE OF HUMOR.

Mbak Sophie pernah denger Turing Test? Itu adalah test untuk menguji produk Artificial Intelligence (AI, kecerdasan buatan). Satu orang di ruang tertutup "bercakap-cakap" melalui sebuah terminal dengan manusia beneran di ruangan lain, dan sistem AI di ruangan lain lagi. Sistem AI yang lulus uji harus tidak dapat dibedakan lagi dibandingkan dgn berkomunikasi dengan manusia sungguhan.

Hasilnya? bisa mbak coba sendiri dengan program-program ChatBot (chatting robot) yg ada. Dijamin jengkel sendiri. ;-)

Catatan aja, karena masih jauhnya kemampuan komputer, bidang AI dipecah2 agar sederhana.
Ada Sistem Pakar (expert system), gudang ilmu suatu masalah.
Ada Pattern Recognition, mengenali bentuk. Mbah pernah bikin program yg ginian, bisa mengenali bentuk gambar persegi, lingkaran sampai becak.
Ada neural network, ide dasarnya meniru cara kerja elektro-kimiawi jaringan syaraf.
Dan masih banyak lagi. Sori, udah lama nggak ngikutin perkembangan AI.

- otak manusia jauh lebih cepat daripada processor super komputer manapun...

Apakah anda tahu mengenai teknologi ANALOG dan DIGITAL?
Teknologi analog memungkinkan suatu data dapat diproses menjadi informasi TANPA DELAY. Namun teknologi ini sangat sulit dan mahal untuk dibuat, salah satunya karena gelombang listrik yang selalu berubah.
Sedangkan teknologi digital memeungkinkan suatu data dapat diproses menjadi informasi dengan jumlah delay tertentu.

Otak memiliki teknologi analog, dimana delay tidak akan ditemukan dalam sistem tubuh makhluk hidup.
Sedangkan komputer memiliki teknologi digital, dimana delay akan selalu terjadi walaupun hanya dalam satuan nanosecond (10 e -9 second).

Jadi jelaslah bahwa teknologi otak manusia jauh melebihi teknologi super komputer tercepat yang ada di dunia ini...


Masalah daya ingat, sesungguhnya otak terbagi menjadi 2 bagian lain selain otak kecil dan otak besar.. yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Seluruh data dan informasi yang masih manusia ingat berada dalam memori pikiran sadar.. sedangkan seluruh data yang sudah terlupakan oleh manusia berada dalam memori pikiran bawah sadar.

Lagipula, menurut ilmuwan.. manusia biasa hanya dapat menggunakan 20 - 30% dari kemampuan otak. dan Albert Einstein yang dikatakan sebagai manusia terpintar hanya menggunakan 40% dari kemampuan otaknya sepanjang umur beliau.
Hal ini ditegaskan dengan penelitian otak A. Einstein, ilmuwan hanya menemukan 40 koma sekia persen dari seluruh sel otak beliau yang saling tersambung..

- perbedaan mendasar adalah processor tidak memiliki intelegensia. Itu yang ingin ditiru dengan AI (artifisial inteligence) yang mengilhami film irobot.
Kalau manusia lelet dan ngawur kita umpat "dasar manusia gak punya otak" tapi kalau kompi hang gak mungkin dikatain "dasar kompi gak punya prosessor " ya kan? he..he... [joke mode on]

Semoga bermanfaat...


by kaskus


share on facebook

Baca Juga



0 komentar:

Posting Komentar

About

Say Something About This.... Katakanlah yang benar untuk
sebuah kebenaran.